Pada tanggal 27 Mei 2019 bertempat di Balai Banjar Lampu Desa Catur telah diadakan Pelatihan mengenai Pengembangan Desa Wisata melalui Pendampingan dalam rangka fasilitasi Pelatihan Masyarakat Desa Wista oleh Asistensi Deputi Pengembangan SDM Pariwisata dan Hubungan Antarlembaga Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Departemen Pariwisata Republik Indonesia.
Adapun materi dalam Pelatihan ini yaitu mengenai Pengelolaan Desa Wisata Catur, Kintamani, Bangli yang di samapaikan oleh Dr. I Gusti Bagus Rai SE.,M.MA.,MA tentang bagaiaman mengelola Agrowisata baik Agrowisata Ruang Terbuka Alami maupun Agrowisata Ruang Terbuka Buatan. Bagimana mengelola Homstey yang benar sehingga mampu memberikan service bagi pengunjung yang datang berwisata. Dalam pengembangan Desa Wisata diharapakan Desa memiliki Daya Tarik yang unik dan berbeda sehingga wisatawan berbondong- bondong untuk memcari tahu keunikan tersebut. Daya Tarik tersebut bisa meliputi Daya tarik yang dapat disaksikan ( what to see), Aktivitas yang dapat dilakukan (what to do), Sesuatu yang dapat dibeli (what to buy), Alat transportasi ( what to arrived), Penginapan ( where to stay). Kunci Keberhasilan dalam pengelolaan Desa Wisata sang erat kaitannya dengan Konsep Tri Hita Karana yaitu menjaga keharmonisan dengan Sang Maha Pencipta Alam Semesta, menjaga keharmonisan dengan Alam itu sendiri dan menjaga keharmonisan dengan sesama baik Warag pelaku pariwisata, Pemerintah dan Wisatawan yang berkunjung.
Materi selanjutnya yang di sampaiakn oleh Ni Made Dian Erfiani tentang Mengelola Potensi Desa Catur dalam Upaya Pengembangan Desa Wisata berbais Perguruan Tinggi memngenai Input-Proses-Output bagi wisatawan yang berkunjung. Wisatawan yang berkujung memerlukan informasi yang dapat mengantarkan pengalamannya sebelum mereka benar-benar menikmati produk aslinya dan vistitor Center atau pengelola Pariwisata mampu menyediakan koneksi untuk hal tersebut, dari hal ini pengelola Pariwisata juga memdapatkan data – data dan feedback/guest comment yang dapat dijadikan masukan untuk memperbaiki pelayanan dalam pengelolaan Obyek Wisata.
Dari kegiatan ini diharapakan Desa Catur mempu memberikan yang terbaik pada tanggal 10 Juni mendatang sebagai wakil Kabupaten Bangli dalam Lomba Desa Wisata tingkat Provinsi Bali yang terkenal akan Desa Herbal dan penghasil kopi terbaik di Bali.
